Produktif Ala Santri di Masa Self-Quarantine
Wabah virus covid 19 sudah menjadi
pandemi dan menggegerkan masyarakat di penjuru dunia saat ini. Virus yang
dikenal mematikan ini membuat panik warga dunia, tingkat penularannya yang sangat
tinggi membuat penyakit ini dengan cepat menyebar luas. Banyak upaya yang
dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi tingkat penularan wabah
tersebut diantaranya adalah dengan melakukan himbaun untuk stay at home, memulangkan santri, mengganti kuliah menjadi kuliah online,
dan lockdown lokal. Bagi kaum santri
ketika berbagai upaya tersebut mulai diberlakukan, membuat mereka kehilangan
banyak aktivitas. Ketika sebagian santri dipulangkan dan pondok pesantren dilockdown, kegiatan rutinitas yang
awalnya berjalan dengan lancar seperti ngaji Abah, ngaji kitab, ngaji Quran,
kuliah, mengajar TPQ dan sebagainya menjadi terhambat.
Kegiatan santri yang tidak berjalan seperti biasanya membuat sebagian santri mengeluh dan menjadi kurang produktif,
terutama mereka yang memilih untuk stay
at home. Namun disaat kondisi seperti inilah justru peran santri sangat
dibutuhkan dalam memutus rantai penularan virus covid 19. Banyak hal yang dapat
dilakukan oleh santri untuk mengisi waktu luang mereka dan memberikan
peranannya dalam membantu memutus rantai penularan virus covid 19.
Berikut ini adalah tips-tips produktif
ala santri di masa self-quarantine
untuk mengisi waktu luang dan memberikan perannya dalam memutus rantai
penularan virus covid 19. Pertama biasakan diri untuk membuat rencana jangka
pendek. Ketika dimalam hari sebelum tidur, usahakan terlebih dahulu membuat
rencana pekerjaan apa saja yang akan dilakukan diesok hari mulai dari bangun
tidur hingga menjelang tidur kembali, sehingga hidup menjadi lebih teratur dan
tersistem, tidak terlalu banyak waktu yang terbuang sia-sia.
Kedua, lakukan sesuatu yang menjadi hobi
kalian. Jika kalian adalah tipe orang yang memiliki hobi membaca, maka
manfaatkan waktu kosong untuk membaca, entah itu membaca ulang kitab yang sudah
dipelajari, membaca novel ataupun membaca buku bacaan yang ringan-ringan. Atau
bisa juga bagi kalian yang hobi memasak mengisi waktu kosong dengan mencoba
resep-resep baru, kegiatan tersebut pasti akan menyenangkan.
Ketiga,aplikasikan ilmu yang kalian dapat
selama kuliah dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat ataupun di pondok
pesantren apapun pun itu program studinya. Misalnya saja, kalian yang kuliah
dijurusan kesehatan dapat menjadi relawan covid, atau yang anak pertanian dapat
mengaplikasikan ilmunya dengan membantu masyarakat dalam menangani
masalah-masalah yang berhubungan dengan pertanian. Apapun ilmunya kalau kalian
mau mengaplikasikannya maka akan memberikan manfaat pada diri sendiri ataupun
orang lain.
Keempat, hindari terlalu lama membuka
sosial media, usahakan membuka sosial media hanya jika ada kepentingan saja.
Sosial media menyediakan banyak konten yang menghibur dan membuat candu para
penggunanya, sehingga hanya akan menyita banyak waktu kalian untuk membaca sesuatu
yang kurang penting. Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga jadi jangan
sia-siakan untuk sesuatu yang kurang penting.
Kelima, bagi kalian yang stay at home, aplikasikan ilmu yang
kalian dapatkan selama di pondok pesantren. Pondok pesantrren adalah tempat
kalian belajar tidak hanya ilmu agama tetapi juga ilmu kehidupan. Aplikasikan
ilmu tersebut ketika kalian di rumah seperti mengajari anak-anak kecil mengaji,
membantu orang tua, bergaul dan berbagi ilmu dengan masyarakat dan sebagainya.
Dan yang terakhir, hindari kebanyakan tidur. Tidur memang sesuatu yang
nikmat namun tidur cukup seperlunya saja, karena terlalu banyak tidur terutama
di pagi hari membuat seseorang menjadi malas dan lemas. Lebih baik gunakan
waktu luang kalian untuk kegiatan lain yang membuat hidup lebih terasa
bersemangat dan bahagia.
Kaum santri adalah kaum yang sedang
dipersiapkan untuk menjadi orang yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
Jangan sia-siakan waktu kalian hanya untuk sesuatu hal yang kurang bermanfaat.
Biasakan hidup sehat dan produktif. Everytime,
everywhere kalian dapat menjadi kaum
yang produktif, masa self-quarantinebukanlah
hambatan, justru masa self-quarantine
adalah kesempatan kita untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik.