Selamat Datang

Di Pusat Laman Media

Pondok Pesantren Al-Qur'an Al- Amin Paburan

Purwokerto Utara - Banyumas

Jawa Tengah

Pondok Pesantren Al-Qur'an Al-Amin,
Pabuaran, Purwokerto Utara
Banyumas, Jawa Tengah.

Pondok Pesantren Al-Qur'an Al-Amin adalah Pondok Pesantren Al-Qur'an yang beralamat di Jalan H.R Boenyamin GG. Gunung Sindoro No. 13 A RT. 04 RW. 02 Pabuaran, Purwokerto Utara Kode Pos 53124

Al-Amin Pabuaran
Keluarga Ndalem

adalah Pengasuh utama dari santri Pondok Pesantren Al-Qur'an Al-Amin mereka juga sebagai pembimbing dan teladan para santri. Mereka adalah Abah dan Nyai beserta Putra dan putri.

Pembina santri

Mereka adalah yang mengatur dan mengawasi para santri dalam pelaksanaan pembelajaran pondok serta mengamankan para santri.

Pengurus Al-Amin

Mereka adalah yang diberikan tugas oleh Keluarga Ndalem dan Pembina untuk melaksanakan berbagai program kerja yang telah direncanakan,mereka juga bertugas memperlancar kondisifitas dalam pembelajaran pondok pesantren.

Kominfo

Adalah organisasi independen diluar pengurus Al-Amin yang berhubungan dengan komunikasi dan informasi yang berkaitan dengan segala aspek yang berhubungan dengan Pondok Al-Amin.

Madrasah Diniyah

Adalah Organisasi independen yang mengurusi berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran santri,organisasi ini berperan aktif dalam berlangsungnya kegiatan pondok, selain dari pengajian yang langsung diajarkan oleh Abah ataupun Pembina.

TPQ Al-Amin

Adalah organisasi independen yang berkegiatan dalam pengaplikasian ilmu yang diajarkan kepada anak-anak yang berada disekitar desa Pabuaran, organisasi ini tidak berkaitan dengan badan pengurus Al Amin.

Blog Al-Amin

Marhaban Yaa Syahru Rojab



Bulan Rajab, Bulan Perjuangan
Dalam hitungan kalender hijriyah, bulan rajab merupakan bulan ketujuh. Bulan ini termasuk salah satu bulan haram (suci) dan/atau bulan yang dimuliakan. Karena merupakan bulan haram, maka tidak heran jika dikalangan masyarakat muslim banyak yang melakukan amal-amalan ketaatan di bulan ini, termasuk menunaikan puasa sunnah rajab.
Allah SWT berfirman :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Artinya :
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS. At-Taubah : 36).
Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda "Puasalah pada bulan-bulan haram." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad). Hadis lainnya adalah riwayat al-Nasa'i dan Abu Dawud (dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): "Usamah berkata pada Nabi Muhammad Saw, “Wahai Rasulallah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban. Rasul menjawab: 'Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.'"
Menurut as-Syaukani dalam Nailul Authar, dalam bahasan puasa sunnah, ungkapan Nabi, "Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan kebanyakan orang" itu secara implisit menunjukkan bahwa bulan Rajab juga disunnahkan melakukan puasa di dalamnya.
Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid-Din menyatakan bahwa kesunnahan berpuasa menjadi lebih kuat jika dilaksanakan pada hari-hari utama (al-ayyam al-fadhilah). Hari- hari utama ini dapat ditemukan pada tiap tahun, tiap bulan dan tiap minggu. Terkait siklus bulanan ini Al-Ghazali menyatakan bahwa Rajab terkategori al-asyhur al-fadhilah di samping dzulhijjah, muharram dan sya’ban. Rajab juga terkategori al-asyhur al-hurum di samping dzulqa’dah, dzul hijjah, dan muharram.
Saatnya, di bulan rajab sekarang ini, semangat Rajab adalah semangat untuk menuju perubahan yang lebih baik, dan perubahan yang lebih baik itu hanya akan terjadi jika berasal dari system kehidupan yang baik. Dan sistem kehidupan yang baik adalah yang berasal dari Dzat yang maha baik, Dia-lah Allah swt, yang telah memberikan janji akan memberikan kekuasaan (istikhlaf) kepada kaum muslim.
Sebagaimana dalam surat an nuur ayat 55, Allah swt berfirman
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ ﴿٥٥﴾
“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal salih di antara kalian bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa; akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai untuk mereka; dan akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah Aku tanpa mempersekutukan Aku dengan dengan sesuatu pun. Siapa saja yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, mereka itulah orang-orang yang fasik.” [TQS An Nuur : 55]

Jugun ianfu






        Perempuan-Perempuan yang di-Bangkai-kan

karya @Mega_Kata

SATU jam terlewat, diri ini masih betah duduk didepan cermin usang. Memandang lekat wajah, pundak, serta bagian tubuh lain yang masih mampu untukku pandang. Sesekali mengusap lenganku turun hingga bagian dada dengan perlahan, sambil merasakan sensasi luar biasa yang membuat sesak hingga mendorongku untuk kembali menangis. Ternyata berpuluh-puluh tahun luka itu masih belum tuntas, luka yang memperkenalkanku dengan kejamnya rutinitas biadab para lelaki yang memakai tubuh perempuan dengan paksaan1. Diusia yang masih menginjak 9 tahun, aku sudah di perkenalkan dengan perang mental yang menyeretku pada deretan perempuan-perempuan tawananan penjajah. Diusia kanak-kanak, aku memandang beribu ekpresi wajah saat itu, membuatku mengingat bahwa ketakutan di wajah kami adalah bukti ketidakbaikan batin yang kami rasakan.

“ kau tahu, kita akan menjadi seperti apa setelah ini? ” Ucapku pada seorang perempuan yang duduk disebelah kananku. Dia menatap kosong arah di depannya, usianya yang mungkin saat itu 8 tahun lebih besar dariku. Sudut bibirnya tak terangkat sama sekali, bibir tebalnya tak semerah bibir anak SMP sekarang dengan gincunya.

“kehidupan yang tak layak di pertahankan “ucapnya pelan, mirisnya. Aku tak paham maksud dari perkataan perempuan sebelah kananku saat itu. Kini aku berganti menatap perempuan disebelah kiriku. Perempuan yang terlihat cantik dengan mata bulat dan hidungnya yang mencung, belum lagi bentuk tubuhnya yang bisa dikatakan layak sebagai modelling untuk zaman sekarang. Sayangnya, lagi-lagi tak terangkat sedikitpun sudut bibir miliknya.

“ Apa yang akan mereka lakukan pada kita? “ pertanyaan kecil yang terbawa sejak aku diseret oleh para tentara yang menggunakna bahasa asing. Aku tak paham apa maksud mereka membawaku disaa aku sedang bersawah bersama Bapak.

“ Menjadikan diri kita bangkai hidup! “

“ Menjadikan diri kita bangkai hidup! “

“ Menjadikan diri kita bangkai hidup! “

Perkataan itu terkadang membuatku kadang merasa iri, menatap usia 9 tahun anak sekarang sedang asik bermain ke mall, atau berlibur dengan keluarga mereka. Itu tak berlaku pada 9 tahun usiaku saat itu. Aku menegang saat seseorang yang menggunakan pakaian tentara menarikku kedalam sebuah ruangan apik. Pantaskan aku sebut itu ruangan apik? Karena suara erangan kesakitan dan tangisan yang berkali-kali ku keluarkan membuatku merasakan bahwa inilah Jahanamnya dunia! Kesakitan luar biasa serta ketakutan yang bahkan membuatku hanya terkulai lemas dalam kurungan para biadab yang tak kutahu omongannya. Bukan candaan seperti diusia 9 tahun anak zaman sekarang, bukan juga tangisan karena hal sepele seperti jatuh dari sepeda. Ini adalah kejatuhan hidup pertama yang membuatku merasakan matinya kehidupan remajaku selanjutnya. Aku rusak! Aku cacat dibawah puluhan orang yang berkali-kali merobek kehormataanku sebagai perempuan.

Berkali-kali aku menangis meminta di pulangkan, berkali-kali juga aku merasakan sakit oleh paksaan kebiadaaban mereka. Tuhan sebenarnya dimana engkau saat itu? Diantara berpuluh-puluh perempuan aku bahkan tak mampu melihat kuasamu menolong kami. Dosa besar apa yang nenek moyang kami lakukan hingga kami menerima resikonya? Aku selalu bertanya pada kehancuran hidupku. Ku pikir, tuhan akan membawa kabar baik ketika aku sudah dibuang oleh mereka. Kenyataanya aku kembali tertampar dengan penyakit aneh yang menyerang kemaluanku, aku tak tahu mengapa keadaanya terlihat membusuk dan sakit yang teramat dalam. Belum lagi, masyarakat yang mulai megucilkanku. Aku lelah menghadapi kenyataan hidup sebagai bangkai seperti ini! Aku menjadi perempuan yang tak layak lagi menyandang status perempuan. Ketakutan yang kupendam serta seluruh kenangan buruk selama ku menjadi ianfu membuatku seakan pantas menyandang status sebagai perempuan bangkai.

Perempuan-perempuan yang tak dilihat lagi tangisnya, yang terbungkam dengan ketakutan serta ketidakberdayaan mereka pada masanya. Menjadi simbol keterasingan di wilayahnya, yang terpaksa menjadi bangkai untuk menutupi aib terbesar di keluarga dan diri kami.


sreeek....

“ Tak usah memikirkan masa lalumu lagi Maria “

aku tersentak dari lamunanku. Ketika sebuah tangan halus yang mulai keriput menyentuh bahu kananku. Tangan-tangan yang membuatku mengerti bahwa masih ada hamba Tuhan yang mau menerima bangkai seperti diriku. Sebuah tangan yang meminangku atas dasar sepercik Kuasa Tuhan kala itu. Seorang jurnalis masa penjajahan, yang sama-sama terbungkam oleh sejarah perang kemanusiaan. Dan kini 88 tahun usia senja kami, hanya mampu sesekali meratapi kisah sejarah menyedihkan di bumi pertiwi.






1 Jugun Ianfu adalah kejahatan perang pada masa PD II yang melibatkan kasus perbudakan seks di beberapa negara jajahan secara terpaksa. Jugun Ianfu sendiri terjadi di Indonesia pada masa kolonial penjajahan Jepang. Perbudakan seks yang membungkam para korbannya selama bertahun-tahun karena trauma, rasa malu serta ketakutan bagi para ex-Ianfu, membuat berita ini tersembunyi hingga bertahun-tahun. Sampai salah satu wanita Korea yang juga merupakan korban Jugun Ianfu mengungkapkan kebiadaban penjajah Jepang dalam kasus perbudakan seks. Hal itu akhirnya memacu beberapa korban Jugun Ianfu yang ada di berbagai negar ajuga mengungkapkan kesaksiannya terhadap perilaku Jepang pada masa PD II. Namun di Indonesia sampai saat ini, tidak menindaklanjuti kejadian tersebut.padahal, menurut beberapa kesaksian ex-Jugun Ianfu di Indonesia, mereka hanya mengharapkan keadilan batin selama bertahun-tahun dan juga permintaan maaf dari pihak Jepang. Sayangnya, sampai saat ini Jugun Ianfu menjadi sejarah yang terlupakan baik bagi Indonesia maupun bagi Jepang sendiri. 

UJIAN TENGAH SEMESTER PPQ AL-AMIN PURWANEGARA



Pada tanggal 31 Januari-6 Februari 2020 kemarin PPQ Al- Amin Purwanegara (cabang) mengadakan UTS  pondok. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan evaluasi hasil belajar selama madin (madrasah diniyah).
Tujuan diadakannya UTS ini sendiri adalah untuk mengukur sejauh mana pengetahuan para santri Ppq. Al- Amin mempelajari kitab-kitab dipondok selama madin. Ini merupakan proker dari Departemen Pengajian untuk seluruh kelas, yaitu kelas madin 1, 2, dan 3. Mengingat UTS ini diadakan pertama kali di PPQ Al- Amin Purwanegara, jadi persiapan dari departemen pengajian pun cukup baik bagi kami walaupun sedikit ada kekurangan.

Alfi Nur Rohmah, selaku CO Departemen Pengajian menuturkan bahwa UTS yang diadakan di PPQ Al Amin bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan belajar para santri dalam memahami kitab-kitab yang telah dipelajari dikelas madin.
“ Berhubung UTS sendiri diadakan dari 1 januari sampai dengan 6 Februari 2020 ada beberapa yang kami ( dep. pengajian ) ujikan ( kitab ) alhamdulillah UTS terlaksana dengan lancar. Disamping itu UTS yang paling menarik yaitu pertama, saat UTS kelas tiga.
Melihat UTS sampai pukul 00.00, kitab Ta’lim Muta’alim yang diampu sekaligus diawasi oleh Gus Aam sendiri. UTS menerapkan mekanisme yang menarik yaitu; UTS dilaksanakan secara tertulis dan lisan bahkan itupun hanya diberi waktu yang terbatas untuk menjawab tiap-tiap soal, ujian lisan santri dipeintah untuk membaca kitab gundul serta menjelaskan, setelah itu terdapat juga tanya jawab mengenai  materi-materi yang telah dipelajari dalam kitab Ta’lim Muta’alim. Kedua, ada tawar menawar para santri pada saat ujian lisan karna kitab masih ada yang bolong-bolong”. Menurutnya.
Disamping terlaksananya UTS selama satu minggu, ada beberapa kendala. Diantaranya  adalah seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa UTS ini adalah UTS pertama kalinya yang dilaksanakan di Ppq. Al Amin Purwanegara, ditambah lagi ini diadakan oleh departemen pengajian dari kepengurusan baru, tentu sangat membutuhkan banyak pertimbangan dan persiapan. Selain itu juga lumayan banyak santri yang tidak mengikuti UTS dikarenakan sakit, jadi diadakanlah lagi ujian susulan selama tiga hari yaitu pada tanggal 9-11 Januari.


Diadakannya UTS kali ini di PPQ Al Amin Purwanegara alhamdulillah para santri putra dan santri putri merespon dengan baik.
Dengan diadakannya UTS yang pertama kali di PPQ Al Amin Purwanegara ini adalah dengan harapan semoga para santri semakin giat lagi dalam mencari ilmu agama dengan niat semata-mata hanya untuk mengharap ridho Allah SWT, tidak bosan-bosan untuk sering mutholaah, dan kedepannya agar dapat menerapkan ilmunya dimasyarakat dengan ilmu-ilmu yang sudah didapat di pondok, semakin menambah kecintaan pada agama islam, tabaruk dan tabah menghadapi persoalan-persoalan.

PELATIHAN HANDYCRAFT AL-AMIN




Assalamualaikum Wr. Wb

Pondok pesantren merupakan salah satu tempat menimba banyak ilmu, tidak hanya ilmu agama, tetapi juga ilmu umum , ilmu kehidupan, bahkan ketrampilan serta menjadi tempat untuk mengasah daya kreatifitas para santri.

PSDS Inspirasi Para Santri!!

Begitulah jargon  dapertemen pengembangan sumber daya santri pondok pesantren al quran, al amin pabuaran. Sesuai jargonnya,selalu saja ada kegiatan-kegiatan menarik yang diadakan oleh dapertemen PSDS ini. Salah satunya adalah pelatihan handy craft yang baru saja dilaksanakan pada hari Ahad tanggal 9 Februari 2020, bertempat di Auditorium PPQ Al Amin Pabuaran.

Pelatihan kali ini mengusung kegiatan pembuatan buket wisuda. Waah tentunya sangat bermanfaat, mengingat sebagian besar santri Al amin adalah seorang mahasiswa, yang tentunya dengan diadakan kegiatan ini, mereka mampu mengembangkan inovasi dan daya kreatifitas mereka untuk memberikan hadiah-hadiah spesial khusunya di waktu wisuda kan??

Para santri hanya harus membawa penggaris, gunting dan pensil untuk mengikuti kegiatan ini. Sedangkan bahan utama dan segala bentuk aksesoris sudah disediakan dari PSDS. Waah asik sekali bukan?

Kegiatan tersebut berlangsung dari pukul 09.00 WIB sampai selesai, dengan keantusiasan para santri, tentunya menambah semangat para tentor untuk memberikan inspirasi-inspirasinya yang lebih menarik lagi bagi para santri.

Semoga dengan diadakanya pelatihan seperti ini, diharapkan  para santri untuk mampu mengembangkan daya kreatifitasnya dalam pembuatan handy craft dan dapat berguna nanti,baik untuk pribadi maupun untuk masyarakat.



Sekian. PSDS! Inspirasi Para Santri!!





Wassalamualaikum Wr. Wb

Biografi dan Sejarah Berdirinya NU


     KH. Hasyim Asy'ari lahir pada tanggal 10 April 1875, di Desa Gedang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Beliau merupakan anak ketiga dari sebelas bersaudara. Ayahnya bernama Asy'ari, sedangkan Ibunya bernama Halimah. Beliau merupakan pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi massa Islam terbesar di Indonesia. Beliau juga merupakan seorang ulama dan sekaligus pemimpin dari Pondok Pesantren Tebuireng. Sejak umur 14 tahun, beliau telah mendapat banyak wejangan serta pengajaran tentang ilmu agama langsung dari ayah dan kakek beliau. Berbagai motivasi besar beliau dapatkan dari kalangan keluarga, serta minat dalam menuntut ilmu yang beliau miliki, membuat KH. Hasyim Asy'ari muda tumbuh menjadi seorang yang sangat pandai. 

     Ketika usia 15 tahun, beliau berkelana mencari ilmu ke pesantren lain. Hal ini dilakukan karena beliau merasa belum cukup menimba ilmu yang diterima sebelumnya. Beberapa pesantren yang beliau singgahi antara lain: Pesantren Wonokoyo (Probolinggo), Pesantren Langitan (Tuban), Pesantren Trenggilis (Semarang), Pesantren Siwalan, dan Pesantren Panji (Sidoarjo). Pada tahun 1892, KH. Hasyim Asy'ari menunaikan ibadah Haji sekaligus menimba ilmu kepada Syech Ahmad Khatib dan Syech Mahfudh At-Tarmisi, merupakan guru dibidang hadist. Ketika pulang, beliau menyempatkan diri untuk singgah ke Johor, Malaysia. Di sana beliau mengajar kepada para santri sampai tahun 1899.


     KH. Hasyim Asy'ari mendirikan Pondok Pesantren di Tebuireng yang kelak menjadi pesantren terbesar dan terpenting di tanah jawa pada abad ke-20. Mulai tahun 1900, beliau memosisikan Pesantren Tebuireng menjadi pusat pembaharuan bagi pengajaran Islam tradisional.

     Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia. Sejarah hari lahir NU terjadi 94 tahun silam, tepatnya tanggal 31 Januari 1926. Pendirian NU digagas para kiai ternama dari Jawa Timur, Madura, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, yang menggelar pertemuan di kediaman K.H. Wahab Chasbullah di Surabaya.


     Selain K.H. Wahab Chasbullah, pertemuan para kiai itu juga merupakan prakarsa dari K.H. Hasyim Asy’ari. Yang dibahas pada waktu itu adalah upaya agar Islam tradisional di Indonesia dapat dipertahankan. Maka, dirasa perlu dibentuk sebuah wadah khusus. 

     Sebenarnya, upaya semacam itu sudah dirintis Kiai Wahab jauh sebelumnya. Bersama K.H. Mas Mansur, seperti ditulis Ahmad Zahro dalam buku Tradisi Intelektual NU: Lajnah Bahtsul Masail 1926-1999 (2004), Kiai Wahab mendirikan Nahdlatul Wathan yang artinya “kebangkitan tanah air" pada 1914. Martin van Brulnessen dalam buku berjudul NU: Tradisi, Relasi-relasi Kuasa, Pencarian Wacana Baru (1994) menyebut bahwa, boleh dibilang, Nahdlatul Wathan merupakan sebuah lembaga pendidikan agama bercorak nasionalis moderat pertama di Nusantara.

     Berdirinya Nahdlatul Ulama tak bisa dilepaskan dengan upaya mempertahankan ajaran ahlus sunnah wal jamaah (aswaja). Ajaran ini bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’(keputusan-keputusan para ulama’sebelumnya) dan Qiyas (kasus-kasus yang ada dalam cerita Al-Qur’an dan Hadits) 
      



Tim Blogspot Kominfo Al-Amin
Sabtu, 1 Februari 2020
Contact Me

Cari Blog Ini

Link list

Mengenal Tokoh Ulama

Mengenal Sosok Mbah Kiai Abuya Dimyati

Alangkah ruginya kita apalagi kalangan kaum santri apabila tidak mengenal ulama ini. Ulama yang terkenal memiliki kharismatik dan namanya...

Pengikut

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman

Adress/Street

Jalan H.R Boenyamin Gg Gunung Sumbing No 13. A Pabuaran Purwokerto Utara

Phone number

********

Website

www.alaminkominfo.blogspot.com