Selamat Datang

Di Pusat Laman Media

Pondok Pesantren Al-Qur'an Al- Amin Paburan

Purwokerto Utara - Banyumas

Jawa Tengah

Pondok Pesantren Al-Qur'an Al-Amin,
Pabuaran, Purwokerto Utara
Banyumas, Jawa Tengah.

Pondok Pesantren Al-Qur'an Al-Amin adalah Pondok Pesantren Al-Qur'an yang beralamat di Jalan H.R Boenyamin GG. Gunung Sindoro No. 13 A RT. 04 RW. 02 Pabuaran, Purwokerto Utara Kode Pos 53124

Al-Amin Pabuaran
Keluarga Ndalem

adalah Pengasuh utama dari santri Pondok Pesantren Al-Qur'an Al-Amin mereka juga sebagai pembimbing dan teladan para santri. Mereka adalah Abah dan Nyai beserta Putra dan putri.

Pembina santri

Mereka adalah yang mengatur dan mengawasi para santri dalam pelaksanaan pembelajaran pondok serta mengamankan para santri.

Pengurus Al-Amin

Mereka adalah yang diberikan tugas oleh Keluarga Ndalem dan Pembina untuk melaksanakan berbagai program kerja yang telah direncanakan,mereka juga bertugas memperlancar kondisifitas dalam pembelajaran pondok pesantren.

Kominfo

Adalah organisasi independen diluar pengurus Al-Amin yang berhubungan dengan komunikasi dan informasi yang berkaitan dengan segala aspek yang berhubungan dengan Pondok Al-Amin.

Madrasah Diniyah

Adalah Organisasi independen yang mengurusi berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran santri,organisasi ini berperan aktif dalam berlangsungnya kegiatan pondok, selain dari pengajian yang langsung diajarkan oleh Abah ataupun Pembina.

TPQ Al-Amin

Adalah organisasi independen yang berkegiatan dalam pengaplikasian ilmu yang diajarkan kepada anak-anak yang berada disekitar desa Pabuaran, organisasi ini tidak berkaitan dengan badan pengurus Al Amin.

Blog Al-Amin

Pesona akhir tahun 2019

Disetiap penghujung tahun Ppq Al Amin mengadakan refleksi akhir tahun guna meyalurkan kreatifitas santri. Begitupun di Ppq Al Amin Purwanegara selaku pondok cabang dari Ppq Al Amin. Santri Purwanwgara membawa tradisi ini dengan kewenangan onotomi kepengurusannya sendiri. Kegiatan ini diberi nama "Pesona Akhir Tahun". Nama ini dihasilkan dari usulan salah satu anggota mukatamar tahun 2018 selaku muktamar pertama di Purwanegara.  

Kegiatan pesona akhir tahun merupakan penutup dari rangkaian acara mukhatamar. Pada tahun 2019 ini  kepanitiaan pesona akhir tahun mensukseskan kegiatan ini dengan mengusung tema "Wajah Pesantrenku". Yang didalamnya terdapat beberapa rangkaian acara seperti : perlombaan-perlombaan, penambilan pensi dari santri, dan pelantikan lurah terpilih serta kepengurusan baru yang akan melakukan masa khidmatnya selama satu periode (1 tahun).   

Salah satu panitia pesona akhir tahun yakni saudara Riyana Farhatus Soimah yang menjabat sebagai divisi acara mengatakan :
 "Tema sing dijiot nggo pesona tahun kie "wajah pesantrenku". Intine ya janeh lewih condong meng apa sing identik Nang sebuah pesantren ku hhe, terus nggo penyemangat netapna jargon "saatnya Berkreasi Tunjukkan Prestasi" alasane karena agenda pesona gue ya emang tujuane go nunjukna kreasi/kreativitase santri mba ddi santri ora mung ngaji tapi juga isa berkreasi.



Pada saat kegiatan pesona ini terlihat bagaimana respon dan partisipasi santri yang sangat antusias ikut meramaikan acara. Sehingga acara terlihat begitu meriah dan mewah.
Berikut juga pengakuan dari mba divisi acara sendiri yakni mba Riyana :"kabeh santri pada berprestasi karena nang Kono ana kompetisine hhe ya sembari nunjukna bakat kreasine go nglanjutna prestasime ke depanne  maning, nek kontribusi & partisipasine menurut ku sangat luar biasa cukup antusias sih".

Memang benar, sebagai santri jangan sampai ketinggalan dengan perkembangan zaman. Lebih baik mengikuti bahkan mampu mempergunakan segala yg tercipta juga. Agar tidak tertinggal dan mampu menyongsong atas nama agama agar mampu bertahan dalam tantangan kehidupan yang semakin kompleks pada pesatnya perkembangan zaman ini. Acara pesona ini merupakan ajang pelatihan dalam merefleksikan bakat bakat dalam diri agar bisa berkembang sebagai bekal dimasa mendatang.




Santri itu harus mampu mengenggam kedua duanya. Kemahiran dalam ilmu agama yang akan dijadikan sebagai benteng keimanan dan bakat bakat milenial yang akan menuntunnya dalam kehidupan bermasyarakat dizaman yang milenial ini.

Kegiatan Santri_ Kelas Bahasa Arab

Kelas Bahasa Arab


Alhamdulillah pada 10 November 2019 bertempat di audit selatan Pondok Pesantren Al-Quran Al-Amin Pabuwaran pukul 10.00 WIB telah diadakan kelas Bahasa Arab yang dipandu oleh Mbak Qoni Ruqoyah. Mbak Qoni merupakan seorang santri putri alumni Pondok Pesantren Modern Darunnajat yang sekarang sedang menjalankan studi S1 di IAIN Purwokerto program studi Pendidikan Bahasa Arab yang kebetulan sedang menginjak semester 7.

Kegiatan yang diusung berdasarkan program kerja Departemen PSDS putri kali ini diikuti oleh 13 orang santri putri. Pada kegiatan ini, para santri diajarkan bagaimana berkenalan menggunakan Bahasa Arab. Kita diajarkan dari bagaimana cara memperkenalkan nama kita, lulusan mana, sekarang tinggal dan kuliah dimana, hobi kita apa, dan lain sebagainya.



  

Selain memberikan pembelajaran atau pengetahuan tentang Bahasa Arab, beliau juga menceritakan bagaimana kehidupan saat beliau masih mondok di PPM Darunnajat. Selebihnya, kita mendapat motivasi agar mencintai Bahasa Arab. Semoga kegiatan ini bisa menjadi rutinan ya di pondok pesantren kita tercinta ini.

Puisi Santri

Sajak Rindu
megakata 3 Nov. 2019

Ketika pohon yang mampu membungkuk di kelahiranMu...
Ketika bintang mampu bersinar menghiasi malamMu..
Dan Ketika mentari mampu bersinar dengan kehangatannya untukMu..
Apalah dayaku..
Yang hanya mamapu merinduiMu dalam sajakku..


Sejenak kuterdiam..
Tiba-tiba malam bercerita padaku..


Ketika Abu bakar mampu meyakini & membenarkanMu ketika isra' mi'raj..
Ketika Umar masuk islam karena doamu..
Ketika Utsman bin Affan seorang dermawan untuk kepentingan Islam..
Ketika Ali rela mengantikan posisi Mu di tempat tidur saat kau hendak berhijrah..
Dan ketika Bilal berhennti adzan karena merinduiMu ..
Apalah dayaku yang hanya mampu merindu dalam sajakku..


Ya Rasulullah..
Aku hanyalah wanita akhir zaman yang merinduiMu..
MerinduiMu dalam sajakku..
Sajak yang ku latunkan lewat shalawatku..


Aku selalu berdoa..
Agar rindu ini berujung pada pertemuan ku denganMu..


Youtube Channel

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW


Rabi’ul Awal menjadi bulan yang selalu diperingati sebagai hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW.





Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal, Tahun Gajah (‘Aamil Fiil), tepatnya  53 tahun sebelum penanggalan Hijriyah dimulai atau bertepatan dengan tahun 570 Masehi. Tahun kelahiran Nabi disebut tahun Gajah karena bertepatan dengan peristiwa penyerangan Makkah oleh Gubernur dari kekaisaran Bizantium di Syiria bernama Abrahah yang mengendarai gajah. Peristiwa tersebut diabadikan oleh Al-quran dalam surat Al-fiil (gajah), yang intinya mengisahkan kegagalan penyerangan tersebut. Pasukan Raja Abrahah luluh-lantak oleh serangan burung ababil yang menghujani mereka dengan batu. Meski tidak disyariatkan secara khusus oleh Nabi, Maulid Nabi untuk mengenang hari kelahiran Muhammad SAW adalah bagian yang tidak terpisahkan dari budaya Islam di seluruh dunia.

Di kampung, umat islam biasanya merayakan hari tersebut dengan sangat meriah, mulai pagi hari para ibu membuat masakan-masakan istimewa untuk dibawa ke langgar (masjid). Sorenya, mereka berkumpul membuat upacara Maulid dengan melantunkan shalawat dan puji-pujian kepada Nabi. Tak jarang mereka juga menyelenggarakan pengajian akbar dengan mengundang dai kondang dari kota. Sebelum pengajian akbar, mereka membuat pawai besar-besaran yang diikuti para pelajar madrasah dan orang tuanya. Kisah-kisah perjalanan Nabi menjadi inti utama ceramah para dai yang hadir pengajian akbar. Puncak acara perayaan dapat dilakukan dengan pembacaan kitab Al-Barzanji yang dibacakan secara bergilir oleh lantunan suara-suara indah mereka.

Tak banyak yang menelisik bahwa sesunggunya peringatan Maulid Nabi diciptakan sebagai bagian dari cara membangkitkan semangat kaum Muslim untuk melawan terhadap penyerangan besar-besaran yang dilakukan oleh tentara the Crusader dari daratan Eropa, waktu itu. Tahun 1099 M, ekspansi besar-besaran tentara the Crusader telah berhasil berhasil menguasai Yerusalem (Palestina) dan hal tersebut menjadikan umat Islam kehilangan semangat perjuangan. Secara politis umat Islam terpecah-belah dalam banyak kerajaan atapun kesultanan, dan mereka tak punya lagi semangat persaudaraan.

Muncullah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (memerintah dari tahun 1174-1193 M dengan pusat pemerintahan di Kairo, Mesir) tampil mempimpin perlawanan. Meskipun bukan keturunan Arab melainkan dari suku Kurdi, Sultan Salahuddin berhasil membangkitkan semangat juang umat Islam dengan cara membangun kecintaan mereka kepada Nabi Muhammad SAW. Caranya, Sultan Salahuddin menginstruksikan agar setiap tahun umat Islam di seluruh dunia merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW secara massal. Itulah awal mula tradisi peringatan Maulid Nabi. Musim haji tahun 579 H (1183 M) – waktu Makkah belum dikuasai oleh Dinasti Ibnu Saud seperti sekarang ini – Sultan Salahuddin menginstruksikan agar sekembalinya dari Makkah, para jamaah haji mensosialisasikan hari peringatan Maulid Nabi di daerahnya asalnya masing-masing melalui berbagai kegiatan yang meriah. Tujuannya jelas membangkitkan solidaritas dan semangat perlawanan (non-senjata) umat Islam.

Dalam rangka mendukung gerakan penyadaran tersebut, dipopulerkanlah sebuah buku prosa-syair berjudul ‘Iqd Al-Jawhar fi Mawlid An-Nabiyyil Azhar (untaian kalung permata untuk kelahiran Nabi ternama) atau lebih dikenal dengan kitab Maulid Al-Barzanji. Isinya sejarah kemuliaan kehidupan Rasullah Muhammad SAW. Kitab tersebut dikarang oleh seorang ulama kenamaan bernama Syaikh Ja`far bin Husain bin Abdul Karim bin Muhammad Al-Barzanji. Saat ini kitab tersebut lebih populer dengan nama kitab Al-Barzanji, semenjak keturunan Syaikh Ja’far Al-Barzanji, yaitu Syaikh Mahmud Al-Barzanji memimpin pemberontakan terhadap Inggris yang pada waktu itu menguasai Irak pada era 1920-an.

Kenyataannya, pembacaan kitab Al-Barzanji dalam peringatan-peringatan Maulid Nabi yang digalakkan oleh Sultan Salahuddin berhasil membangkitkan kesadaran umat Islam melawan tentara Crusader. Ini adalah bentuk kongkret model perlawanan tanpa senjata ummat Islam. Tercatat, tahun 1187M, Sultan Salahuddin berhasil menghimpun kembali kekuatan umat Islam. Simboliknya, Yerusalem direbut kembali dari kekuasaan Crusades. Masjidil Aqsa dikembalikan lagi fungsinya sebagai masjid.

Hingga saat ini, peringatan Maulid Nabi masih rutin digelar di seluruh daerah di Indonesia, khususnya di pondok pesantren. Diadakannya peringatan Maulid Nabi ini yang paling utama untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, selain itu agar tetap melestarikan budaya islam agar tidak punah termakan oleh munculnya model-model islam modern ataupun radikal lainnya yang melarang adanya peringatan Maulid Nabi ini.

 

KH. Maimoen bin Zubair bin Dahlan bin Warijo, dilahirkan di desa Karangmangu  kecamatan Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Tepatnya pada Kamis Legi, 28  Sya'ban 1348 H/ 28 OKtober 1928 ketika Pemuda-Pemudi Indonesia bersumpah  akan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Wafat di Makkah, 5 Dzul Hijjah 1440/ 6 Agustus 2019 ketika sedang  melaksanakan ibadah haji.  


Beliau adalah pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang. Kecil diasuh, dibimbing oleh ayah dan kakek dari jalur ibu, yakni Kyai Ahmad bin Syuaib bin Abdul Razzaq.

Pada waktu kehamilan sang ibunda, Mbah Syuaib sowan kepada KH Faqih Maskumambang Gresik. Beliau sowan untuk meminta doa dan bertabaruk agar kelak jabang bayi menjadi orang yang tafaqquf fiddin, ahli tafsir, serta ahli dalam ilmu-ilmu agama.

Tumbuh di tengah lingkungan pesantren, beliau sudah akrab dengan ilmu agama. Sebelum menginjak remaja, beliau diasuh oleh ayahnya untuk menghapal dan memahami ilmu alat, seperti Nahwu, Sharaf, Mantiq, Balaghah, Fiqh dan ilmu syara' lainnya. Pada usia kira-kira 17 tahun, belilau sudah hapal kitab-kitab Nazham, diantaranya Jurumiyah, Imrthi. Alfiyah ibnu Malik, Mtan Jauharut Tauhid, Sullamul Munauraq, serta Rahabiyyah fil Faaidl. Seiring pula dengan kepiawaiannya melahap kitab-kitab fiqih madzhab Asy-Syafi'i, semial Fathul Qarib, Fathul Mu'in, Fathul Wahhab, dan lain sebagainya.

Pada masa awal kemerdekaan, beliau menimba ilmu di pesantren Lirboyo Kediri, asuhan KH Abdul Karim (Mbah Manaf), KH Mahrus Ali, juga KH Marzuqi Dahlan. Di Kediri, beliau menimba ilmu kepada Kyai Ma'ruf Kedunglo yang masyhur sebagai kyai ahli riyadlah. Ketika mondok di Lirboyo, beliau juga bertirakat seperti menyedikitkan makan dan tidur, serta sangan bersungguh-sungguh belajar. Beliau mendapat ijazah dzikir dari Kyai Ma'ruf Kedunglo serta berkhidmah kepada Mbah Manaf. Kurang lebih lima tahun beliau menimba ilmu di Lirboyo.

Menginjak usia 21 tahun, Mbah Maimoen mengembara ke Mekah. Perjalanan ini diiringi langsung oleh kakeknya sendiri, Kyai Ahmad bin Syu'aib. Tak hanya satu,semua mata air ilmu agama dihampirinya. Beliau menerima ilmu dari sekian banyak orang ternama pada bidangnya. Kepada Al-Muhaddits Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki, beliau mengaji kitab Al-Manzhumatil Baiquni tentang ilmu mustholahul hadits, Ibn Aqil Syarh Alfiyah ibn Malik, juga syarah Thali'atul Anwar. Kepada Syaikh Hasan Al-Masysyath. Beliau mengaji kepada Sayyid Amin AL-Quthbi kitab Riyadlus Shalihin. Kepada Syaikh Yasin bin Isa Al-Fadani mengaji Sunan Abu Dawud. Kepda Syaikh Abdul Qadir Al-Mandily mengaji Syarh Waraqat. Beliau juga masuk ke Madrasah Darul Ulum Melah, belajar kepada Syaikh Imran Rosyadi tentang politik dan budaya, serta masih banyak lagi guru disana.

Sekembalinya dari Tanah Suci, beliau masih tetap ngangsu Kaweruh. Beliau 
meluangkan waktu untuk memperkaya pengetahuannya dengan belajar kepada para Ulama besar Tanah Jawa saat itu. Di antara yang bisa disebut namanya ialah Kyai Zubair (ayahnya), KH Baidlowi bin Abdul Aziz Lasem (mertua beliau), KH. Ma'shum Lasem, KH Ali Ma'shum Krapyak Yogyakarta, KH. Bisri Musthafa Rembang KH. Abdul Wahab Hasbullah, KH. Mushlih Mranggen, KH. Abbas Djamil Buntet Cirebon, Kiai Ihsan Jampes Kediri, KH. Abul Fadhol dan KH Abul Khair Senori, KH. Wahib Wahab, KH Bisri Syansuri, Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih Malang, Habib Ali bin Ahmad Alattas Pekalongan, KH. Thahir Rahili Jakarta, KH. Abdul Hamid Pasuruan, KH. Chudlari Tegalrejo, juga KHR. Asnawi Kudus Beliau menikah pertama kali dengan Ny. Fahmiyah binti Kiai Baidlawi Lasem, dikaruniai tujuh anak, empat di antaranya wafat saat masih kecil. Tiga lainnya ialah Abdullah Ubab, Muhammad Najih, dan Shabihah. Sepeninggal istri pertama, beliau menikah lagi untuk kedua kalinya dengan Ny. Masthi'ah binti Kiai Idris Cepu Blora, dianugerahi enam putra dan satu putri, yakni Majid Kamil, Abdul Ghafur, Abdur Rauf, Muhammad Wafi, Yasin, Idrar, dan Radhiyyah.

Pada tahun 1964M/1386H, beliau mendirikan mushalla untuk mengajar masyarakat desa Sarang. Selanjutnya pada tahun 1388H/1964M beliau membangun kamar di samping mushalla untuk orang yang menghendaki mondok. Pada 1970, berduyun-duyun santri dari berbagai daerah menghendaki belajar, sehingga berdirilah pondok pesantren yang berlokasi di sisi kediaman beliau, yang kini dikenal dengan nama Al-Anwar.

Perkembangan jumlah santri Al-Anwar yang cukup pesat, menuntut adanya pembangunan di bidang fisik Pada tahun 1971, mushalla menambahkan bangunan di atasnya yang kemudian disebut dengan Khash Darussalam. Juga dibangun direnovasi dengan sebuah kantor yang berada di sebelah selatan ndalem beliau.

Pada tahun 1973 dibangun Khash Darunna'im, tahun 1975 Khash Nurul Huda, tahun 1980 Khash AF, dan masih banyak pembangunan fisik yang yang lain. Terakhir, dibangunnya gedung serbaguna Al-Anwar berlantai lima pada tahun 2004, juga pada tahun 2005 dibangun Ruwaq Daruttauhid. Sampai sekarang, sudah puluhan ribu santri dan alumni yang merasakan keluasan dan kedalaman ilmu serta asuhan beliau. Kegiatan sehari-hari beliau ialah mengajar santri dengan membacakan kitab-kitab seperti Fathul Wahhab, Syarh Mahally 'alal Minhaj, Jam'ul Jawami', Ihya Ulumiddin, 'Uqudul Juman, Al-Asybah wan Nazhair fil Figh lis Suyuti, Syarh Ibn Aqil, Lubbul Ushul lil Imam Zakariya al-Anshari, dan Mughni Labib. Khusus pada bulan Ramadan beliau mengaji kitab hadits seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Muwattha Imam Malik, Riyadhus Shalihin, atau Al-Adzkarun Nawawi. Untuk hari Ahad, beliau mengajar masyarakat Sarang dan sekitarnya kitab Tafsir Jalalain yang dihadiri tujuh ribuan orang. ]

Pelatihan Kepemimpinan

Bertempat di Musholla Lantai 1 Pondok Pesantren al-Qur'an al-Amin Purwanegara, Dewan Pembina Pondok Pesantren al-Qur'an al-Amin Pabuwaran menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan pada Ahad, 7 Juli 2019. 

Adapun tema kegiatan yang diusung adalah Kepemimpinan dalam Organisasi yang akan latih langsung oleh seorang coach professional, yakni Coach Sulistio. Peserta pelatihan terdiri dari Ketua dan Wakil Ketua Pengurus Pondok Putra dan Putri Pondok Pesantren al-Qur'an al-Amin Pabuwaran, Lurah dan Wakil Lurah Pondok Pesantren al-Qur'an al-Amin Purwanegara, Lurah dan Wakil Lurah Pondok Pesantren al-Qur'an al-Amin Prompong, Ketua dan Wakil ketua Pengurus Madrasah Diniyah, Ketua dan Wakil ketua Pengurus Komunikasi dan Informasi, Ketua dan Wakil Ketua Pengurus TPQ, serta Ketua dan Wakil Ketua Panitia Penerimaan Santri Baru.

Mengenal Sosok Mbah Kiai Abuya Dimyati

Alangkah ruginya kita apalagi kalangan kaum santri apabila tidak mengenal ulama ini. Ulama yang terkenal memiliki kharismatik dan namanya tersohor tidak hanya di tanah Jawa tetapi juga hingga Timur Tengah. Beliau lah KH Muhammad Dimyati atau lebih dikenal dengan abuya Dimyati. Abuya Dimyati merupakan ulama yang terkenal dengan keilmuannya yang luas namun tetap hidup dalam kesederhanaan. Beliau mendedikasikan seluruh hidupnya untuk berjuang di jalan Allah tanpa mengenal lelah dan berputus asa meski rintangan dan hambatan datang silih berganti. Beliau lah sumber teladan terutama bagi para santri. 

Abuya Dimyati lahir dari pasangan H. Amin dan Hj. Ruqayah, beliau memiliki kecerdasan dan kesalihan sejak masih kecil. Abuya berguru pada banyak ulama sepuh di Tanah Jawa, diantaranya Abuya Abdul Chalim, Abuya Muqri Abdul Chamid, Mama Ahmad Bakri, Mbah Dalhar Watucongkol, Mbah Nawawi Jejejran Jogja, Mbah Khozin Bendo Pare, Mbah Baidawi Lasem dan masih banyak guru lainnya. Dari semua guru-guru beliau bermuara pada Syekh Nawawi Al Bantani, baginya para kiai sepuh memiliki kriteria khalifah dan mursyid yang sempurna. 

Dalam bidang tasawuf, Abuya Dimyati menganut tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah dari Syekh Abdul Halim Kalahan. Tetapi praktik suluk dan tarekat, Abuya Dimyati hanya mengajarkan Tarekat Syadziliyah dari Syekh Dalhar. Itu sebabnya dalam perilaku sehari-hari beliau tampak tawadhu, zuhud dan ikhlas. Ada hal unik dari Abuya Dimyati, beliau tidak akan memulai sholat dan mengaji kecuali putra-putrinya yang hafidz Al Quran itu sudah duduk rapi, berjajar di barisan shaf sholat. Jika belum datang, kentongan sebagai isyarat sholat pun dipukul lagi bertalu-talu, ini dilakukan sampai semua hadir dan sholat berjamaah pun dimulai. 

Abuya Dimyati dikategorikan sebagai ulama yan multidimensi, karena kezuhudan, keikhlasan, dan keistiqomahan beliau. Abuya adalah seorang qurra dengan lidah yang fasih. Wiridan Al Quran sudah istiqomah lebih dari 40 tahun. Kelau sholat taraweh di bulan puasa, beliau tidak akan turun untuk sahur kecuali setelah mengkhatamkan Al Quran dalam sholat. 

Kesohoran Abuya Dimyati dalam bidang ilmu dan tasawuf menjadikan Banten tak pernah sepi dari pencari ilmu maupun tamu. Abuya Dimyati seringkali berpesan kepada muridnya, “jangan meninggalkan ngaji karena kesibukan urusan maupun umurmu”. Baginya menuntut ilmu adalah hal yang sangat penting, beliau menyerukan “thariqah aing mah ngaji” (jalan saya adalah mengaji). Sebab tinggi rendahnya derajat ulama dilihat dari bagaimana ia menghargai ilmu. 

Di waktu mondok, Abuya Dimyati sudah terbiasa tirakat, tidak pernah terlihat tidur dan istimewanya adalah menu makan abuya yang hanya sekedarnya saja. Beliau selalu menghabiskan waktu untuk menimba ilmu, baik dengan mengaji, mengajar atau mutola’ah. 

Di tahun 1999 dunia dibuat terpana karena Abuya Dimyati membacakan kitab Tafsir Ibnu Jarir yang tebalnya 30 jilid. Berkat ketelatenan beliau pengajian itu selesai pada tahun 2003 M.  Salah satu karomah lain adalah ada seorang kyai dari Jawa yang pergi ke makam Syeikh Abdul Qadir al Jailani di Baghdad, Irak. Ketika itu, kyai tersebut merasa sangat bangga karena banyak kyai di Indonesia mereka ziaroh paling jauh adalah makam Nabi Muhammad saw. Akan tetapi dia dapat menziarohi sampai ke makam Syeikh Abdul Qadir al Jailani. Ketika sampai di makam tersebut, maka penjaga makam bertanya kepadanya “Anda dari mana?” si Kyai menjawab “Dari Indonesia” maka penjaga pun langsung bilang “ oh di sini pada setiap malam Jum’at ada seorang ulama Indonesia yang kalau dating ziaroh hanya duduk aja di depan makam beberapa waktu, peziaroh-peziaroh lain akan ikut diam untuk menghormati beliau setelah beliau mulai membaca Al Quran baru peziaroh-peziaroh lain akan meneruskan bacaan mereka sendiri-sendiri. Mendengar hal itu kyai tadi kaget dan berniat untuk menunggu sampai malam jumat agar tahu siapa sebenarnya ulama tersebut. Ternyata ulama tersebut adalah Abuya Dimyati. 

Pada masa perjuangan kemerdekaan di mana Abuya digaris terdepan menentang penjajahan, kisah kereta api yang tiba-tiba berhenti sewaktu akan menabrak Abuya Dimyati di Surabaya, kisah angin mamiri diutus membawa surat kepada gurunya KH Rukyat Kaliwungu Kendal. 

Pada tanggal 3 Oktober 2003 tepat hari jumat dini hari Abuya Dimyati dipanggil oleh Allah menuju rahmat-Nya. Banten kehilangan sesosok ulama yang begitu tersohor namanya. Namun nama beliau akan tetap harum dan ilmu beliau akan terus memberi manfaat bukan hanya untuk para ulama dan kaum santri tetapi untuk seluruh masyarakat dunia. 

Penulis: Fiki Ni'matul Jannah

Talkshow Bersama Awardee "Beasiswa Santri LPDP" PPQ Al-Amin Pabuwaran

Dalam rangka mengisi acara Ramadhan 1440 H Pondok Pesantren Al-Qur’an AL-Amin mengadakan beberapa rangkaian acara , salah satunya adalah Talkshow beasiswa LPDP santri yang diisi oleh para Awardee yang keren-keren. Ada tiga Awardee diantaranya, Gus Syafiq Muqofi, Ning Mia Machmiyah dan Ika Nur Atiqoh yang ketiganya merupakan penerima beasiswa LPDP Santri Tahun 2019.  
“Ada 3 modal utama untuk bisa mendapatkan beasiswa, yaitu pintar dengan barometer ipk/nilai, keahlian dalam skill, dan keberuntungan (kekuatan ikhtiar).” (Gus Syafiq). Pada dasarnya segala hal yang kita dapatkan tidak terlepas dari kekuasaan Allah SWT. dari ini dijelaskan bahwa upaya agar kita bisa menedapatkan beasiswa LPDP Santri ini adalah dengan usaha yang diiringi dengan ikhtiar yang kuat. Seperti pepatah Jawa mengatakan “wong pinter kalah karo wong bejo” artinya: orang pandai kalah dengan orang yang beruntung.
 
Ada beberapa alasan mengapa kita harus memilih beasiswa LPDP Santri. Semua itu karena persyaratannya yang sedikit lebih mudah juga karena selain kita medapatkan beasiswa, kita juga akan mendapat kesempatan untuk mengabdi di Pesantren sebagai bentuk pengabdian kita kepada Masyaikh untuk mengharapkan barokahnya. Beberapa persyaratannya yaitu, sudah tercatat sebagai santri di pesantren tertentu, nilai TOEFL yang cenderung lebih rendah dari yang lain. Untuk test wawancara ada tips khusus dari Ning Mia, yakni “Jujur”. Beliau mengatakan bahwa dalam wawancara ini yang kita butuhkan adalah sebuah kejujuran. Karena seringkali para penguji adalah seorang psikolog sehingga mereka pasti mengetahui apakah kita berkata jujur atau tidak. Kejujuran pasti menjadi pertimbangan penting bagi para penguji sebagai tolak ukur kita pantas diloloskan atau tidaknya.
 
Dengan adanya talkshow LPDP ini diharapkan para santri menjadi termotivasi agar terus bersemangat mencari ilmu dengan tidak mencemaskan kebutuhan finansialnya. Dan juga diharapkan para santri tidak hanya menguasai ilmu agama dalam pesantren saja. Melainkan juga menguasai ilmu-ilmu lainnya yang perlu dicari agar kelak  mampu memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat dengan memiliki bekal ilmu yang mumpuni.


Sumber: Kominfo PPQ Al-Amin 

#darisantriuntuknegri 
#lpdp #beasiswalpdp
#rubrikalafkar
#kominfoalamin
#ppqalamin #ppqalaminpabuaran 
#ppqalaminprompong #ppqalaminpurwanrgara

Pendaftaran Santri 2019

Assalamu'alaikum 🤗 kawan-kawan.
Telah dibuka pendaftaran santri baru Pondok Pesantren Al Qur'an Al-Amin Pabuwaran tahun 2019. Bagi calon santri baru yang ingin mengetahui informasi lebih lengkap, bisa datang langsung atau menghubungi nomor yang tertera pada brosur atau posting komentar kawan-kawan dibawah ini 👍😉. Terimakasih.

#psb2019
#AyoMondok
#indonesialebihnyantri

Download Mp3 Sholawat Fajrul Mujtaba

Grup Hadroh Fajrul Mujtaba



Fajrul Mujtaba_Asalamu’alaik dll.                                                         Download

Fajrul Mujtaba_Asholatu’alanabi-alkaunu                                          Download

Fajrul Mujtaba_Azka Tazlimi                                                                 Download

Fajrul Mujtaba_Asalamu’alaik-Asubhubada                                       Download

Fajrul Mujtaba_Ya Laqolbin                                                                   Download

Fajrul Mujtaba_MahalulQiyam                                                            Download

Fajrul Mujtaba_Suluk WulidalHuda(Gus Ajunk)                                Download

KHATAMAN DAN PENGAJIAN NUZULUL QURAN

🗓 Ahad, 26 Mei 2019
⏰ 20.30  s.d selesai
🎙Gus Enjang Burhanudin M. Pd (PP. DARUSALAM)
📍 Halaman Parkiran

jangan sampai terlewatkan begitu, terkadang kesempatan tidak datang dua kali

#Ramadhan penuh berkah
#Departemen PSDS
#Departemen Pengajian

SEMINAR BEASISWA LPDP SANTRI

🗓 Ahad,  26 mei 2019
⏰ 09.00 sd selesai
🎙Ika Nur Atiqoh ( Awardee LPDP santri S2 Karolinska Institutet Swedia)
🎙Gus Syaviq Muqoffi (Awardee LPDP santri S3 UIN suka)
🎙Ning Siti Machmiyah ( Awardee LPDP santri S3 UGM)
📍Parkiran al amin

#Ramadhan penuh berkah
#Departemen PSDS
#Departemen Pengajian


PELATIHAN PERAWATAN JENAZAH

Departemen PSDS

🗓 Sabtu,  25 mei 2019
⏰ 09.00 sd selesai

Pengisi Materi :
🎙Gus lukman (KMNU unsoed)
🎙Gus sa'dun ( PP athohiriyyah)

Tempat :
📍Halaman parkiran


#Ramadhan penuh berkah
#Departemen PSDS
#Departemen Pengajian

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) MANAJEMEN DAN METODOLOGI AN-NAHDLIYAH GURU TPQ




Acara pendidikan dan pelatihan manajemen dan metodologi an-nahdliyah guru TPQ diadakan selama 3 hari, yaitu 19, 20, dan 21 April 2019 di Auditorium PPQ Al-Amin Pabuaran. Ini merupakan pendidikan dan pelatihan guru TPQ pertama yang diadakan oleh pihak TPQ Al-Amin. Diklat guru TPQ ini diikuti oleh kurang lebih 70 peserta yang berasal dari daerah Banyumas dan sekitarnya. Peserta pendidikan dan pelatihan berasal dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa yang merupakan pengajar TPQ di sekitar Purwokerto yang juga merupakan santri PPQ Al-Amin, maupun para orang tua yang memang mengajar anak-anak TPQ di daerah asalnya.

Dalam pendidikan dan pelatihan ini terdapat dua materi yang disampaikan yaitu mengenai manajemen TPQ dan metodologi an-nahdliyah. Materi tentang manajemen TPQ disampaikan oleh Ust. Faturrohman, S.Pd, sedangkan materi metodologi an-nahdliyah disampaikan oleh Ust. Habib Ali al-Hafidz. Dalam pelaksanaannya, diklat ini tidak hanya memberikan teori mengajar namun langsung mengarah pada praktik mengajar. Dari sekian banyak peserta, dua peserta diminta untuk langsung memraktikkan cara mengajar al-quran yang baik dengan metode ketukan berdasarkan metode an-nahdliyah. Seluruh peserta mendapat ijazah-an tongkat yang digunakan untuk ketukan dengan diiringi doa yang dipimpin oleh Ust. Habib Ali al-Hafidz.

Seluruh peserta diklat sangat antusias mengikuti acara dari hari pertama hingga ketiga. Peserta sangat mengharapkan adanya diklat lanjutan yang dapat memberikan pendalaman materi dan ujian bagi mereka sehingga meningkatkan kompetensi mereka dalam memberikan pengajaran bagi anak-anak TPQ di daerah mereka masing-masing.

Sumber: Kominfo Al Amin Pabuwaran

#indonesialebihnyantri
#ppqalaminpabuwaran 
#rubrikalafkar

Donor Darah


Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Manajemen Taman Pendidikan Al Qur'an dan Metodologi An Nahdliyyah


Contact Me

Cari Blog Ini

Link list

Mengenal Tokoh Ulama

Mengenal Sosok Mbah Kiai Abuya Dimyati

Alangkah ruginya kita apalagi kalangan kaum santri apabila tidak mengenal ulama ini. Ulama yang terkenal memiliki kharismatik dan namanya...

Pengikut

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman

Adress/Street

Jalan H.R Boenyamin Gg Gunung Sumbing No 13. A Pabuaran Purwokerto Utara

Phone number

********

Website

www.alaminkominfo.blogspot.com