Selamat Datang

Di Pusat Laman Media

Pondok Pesantren Al-Qur'an Al- Amin Paburan

Purwokerto Utara - Banyumas

Jawa Tengah

Sabtu, 29 Juni 2019

Mengenal Sosok Mbah Kiai Abuya Dimyati
Alangkah ruginya kita apalagi kalangan kaum santri apabila tidak mengenal ulama ini. Ulama yang terkenal memiliki kharismatik dan namanya tersohor tidak hanya di tanah Jawa tetapi juga hingga Timur Tengah. Beliau lah KH Muhammad Dimyati atau lebih dikenal dengan abuya Dimyati. Abuya Dimyati merupakan ulama yang terkenal dengan keilmuannya yang luas namun tetap hidup dalam kesederhanaan. Beliau mendedikasikan seluruh hidupnya untuk berjuang di jalan Allah tanpa mengenal lelah dan berputus asa meski rintangan dan hambatan datang silih berganti. Beliau lah sumber teladan terutama bagi para santri. 

Abuya Dimyati lahir dari pasangan H. Amin dan Hj. Ruqayah, beliau memiliki kecerdasan dan kesalihan sejak masih kecil. Abuya berguru pada banyak ulama sepuh di Tanah Jawa, diantaranya Abuya Abdul Chalim, Abuya Muqri Abdul Chamid, Mama Ahmad Bakri, Mbah Dalhar Watucongkol, Mbah Nawawi Jejejran Jogja, Mbah Khozin Bendo Pare, Mbah Baidawi Lasem dan masih banyak guru lainnya. Dari semua guru-guru beliau bermuara pada Syekh Nawawi Al Bantani, baginya para kiai sepuh memiliki kriteria khalifah dan mursyid yang sempurna. 

Dalam bidang tasawuf, Abuya Dimyati menganut tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah dari Syekh Abdul Halim Kalahan. Tetapi praktik suluk dan tarekat, Abuya Dimyati hanya mengajarkan Tarekat Syadziliyah dari Syekh Dalhar. Itu sebabnya dalam perilaku sehari-hari beliau tampak tawadhu, zuhud dan ikhlas. Ada hal unik dari Abuya Dimyati, beliau tidak akan memulai sholat dan mengaji kecuali putra-putrinya yang hafidz Al Quran itu sudah duduk rapi, berjajar di barisan shaf sholat. Jika belum datang, kentongan sebagai isyarat sholat pun dipukul lagi bertalu-talu, ini dilakukan sampai semua hadir dan sholat berjamaah pun dimulai. 

Abuya Dimyati dikategorikan sebagai ulama yan multidimensi, karena kezuhudan, keikhlasan, dan keistiqomahan beliau. Abuya adalah seorang qurra dengan lidah yang fasih. Wiridan Al Quran sudah istiqomah lebih dari 40 tahun. Kelau sholat taraweh di bulan puasa, beliau tidak akan turun untuk sahur kecuali setelah mengkhatamkan Al Quran dalam sholat. 

Kesohoran Abuya Dimyati dalam bidang ilmu dan tasawuf menjadikan Banten tak pernah sepi dari pencari ilmu maupun tamu. Abuya Dimyati seringkali berpesan kepada muridnya, “jangan meninggalkan ngaji karena kesibukan urusan maupun umurmu”. Baginya menuntut ilmu adalah hal yang sangat penting, beliau menyerukan “thariqah aing mah ngaji” (jalan saya adalah mengaji). Sebab tinggi rendahnya derajat ulama dilihat dari bagaimana ia menghargai ilmu. 

Di waktu mondok, Abuya Dimyati sudah terbiasa tirakat, tidak pernah terlihat tidur dan istimewanya adalah menu makan abuya yang hanya sekedarnya saja. Beliau selalu menghabiskan waktu untuk menimba ilmu, baik dengan mengaji, mengajar atau mutola’ah. 

Di tahun 1999 dunia dibuat terpana karena Abuya Dimyati membacakan kitab Tafsir Ibnu Jarir yang tebalnya 30 jilid. Berkat ketelatenan beliau pengajian itu selesai pada tahun 2003 M.  Salah satu karomah lain adalah ada seorang kyai dari Jawa yang pergi ke makam Syeikh Abdul Qadir al Jailani di Baghdad, Irak. Ketika itu, kyai tersebut merasa sangat bangga karena banyak kyai di Indonesia mereka ziaroh paling jauh adalah makam Nabi Muhammad saw. Akan tetapi dia dapat menziarohi sampai ke makam Syeikh Abdul Qadir al Jailani. Ketika sampai di makam tersebut, maka penjaga makam bertanya kepadanya “Anda dari mana?” si Kyai menjawab “Dari Indonesia” maka penjaga pun langsung bilang “ oh di sini pada setiap malam Jum’at ada seorang ulama Indonesia yang kalau dating ziaroh hanya duduk aja di depan makam beberapa waktu, peziaroh-peziaroh lain akan ikut diam untuk menghormati beliau setelah beliau mulai membaca Al Quran baru peziaroh-peziaroh lain akan meneruskan bacaan mereka sendiri-sendiri. Mendengar hal itu kyai tadi kaget dan berniat untuk menunggu sampai malam jumat agar tahu siapa sebenarnya ulama tersebut. Ternyata ulama tersebut adalah Abuya Dimyati. 

Pada masa perjuangan kemerdekaan di mana Abuya digaris terdepan menentang penjajahan, kisah kereta api yang tiba-tiba berhenti sewaktu akan menabrak Abuya Dimyati di Surabaya, kisah angin mamiri diutus membawa surat kepada gurunya KH Rukyat Kaliwungu Kendal. 

Pada tanggal 3 Oktober 2003 tepat hari jumat dini hari Abuya Dimyati dipanggil oleh Allah menuju rahmat-Nya. Banten kehilangan sesosok ulama yang begitu tersohor namanya. Namun nama beliau akan tetap harum dan ilmu beliau akan terus memberi manfaat bukan hanya untuk para ulama dan kaum santri tetapi untuk seluruh masyarakat dunia. 

Penulis: Fiki Ni'matul Jannah

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

1 comments:

  1. Subhanalloh😍😍
    Beliau adalah Gurunya guru kita
    Beliau inspirasi inspirator kita
    Yg kutau sekitar tahun 80an Abah Mukti pergi ke Cidahu ngaji dengan Abuya. Aku pernah diceritain Abah Alit (pak encep) prompong, dulu setiap santri yang mau mukim diberi pesan, tugas, didawuhi sama abuya, kamu nanti jadi ini, kamu nanti jadi itu, "dan itu yang terjadi sama abahmu jang" katanya padaku.
    Suatu kesempatan aku pernah diceritain abah ttg Abuya, beliau adalah salah satu inspirator abah untuk berjuang di jalan islam, menyiarkan islam, makanya kalau kita lihat sedikit banyak ttg Abuya ada pada diri Abah, seperti bagaimana kuatnya beliau punya santri sepertiku, seperti teguhnya beliau untuk terus berjuang, seperti bijaknya beliau memberi nasihat pada kita,seperti aku pernah merasakan hantaman garan sapu dari abah karena waktunya jamaah tapi masih nglempuruk kaya kumbahan. Pernah suatu ketika ada beberapa santri yang ikut kajian tasawuf di luar, dalam pengajian abah sindir habis kita, "sg penting jamaah, nderes Quran, ngaji, awakmu dalane kui". Setelah itu, baru kita dianjurkan dengan sangat untuk berjuang, sekuat diri, "ngaji, ngaji, ngaji, nek ora gelem ngaji yo mulang" dan beberapa pesan ketika aku sowan, "kowe lulus arep kerjo yo monggo, tapi kowe mondok kue nggo berjuang, usahakan ngdi wae kowe kudu nduwe ahli waris ilmumu, Najan mung alif ba ta, Najan mung siji loro". Allohukbar 😭

    Ttg karomah Abuya Dhimyati, abah cerita, dulu pernah ditanya Abuya,"kamu besok mau uang banyak atau tidak kekurangan air?" abah menjawab milih air, dan seperti kita lihat, air yang ada di sumur pondok tidak pernah habis, kalau masalah paling pompa air yang rusak.
    Wallohu A'lam bisshowab
    Lahumul Fatihah... 🙏

    BalasHapus

Contact Me

Cari Blog Ini

Link list

Mengenal Tokoh Ulama

Mengenal Sosok Mbah Kiai Abuya Dimyati

Alangkah ruginya kita apalagi kalangan kaum santri apabila tidak mengenal ulama ini. Ulama yang terkenal memiliki kharismatik dan namanya...

Pengikut

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman

Adress/Street

Jalan H.R Boenyamin Gg Gunung Sumbing No 13. A Pabuaran Purwokerto Utara

Phone number

********

Website

www.alaminkominfo.blogspot.com