Haflah Khotmil Qur’an Pondok Pesantren Al-Qur’an Al Amin Pabuwaran, Purwokerto, Banyumas
Pandemi hingga kini belum lenyap dari muka bumi, namun semangat para santri tak luntur akibat wabah ini. Mereka tetap berjuang dalam menuntut ilmu, tinggal dipondok, sholat berjamaah, dan mengaji kitab. Buah dari ketekunan dan perjuangan para santri, pada tanggal 27 November 2021 telah dilaksanakan acara Haflah Khotmil Qur'an PPQ Al Amin Pabuwaran.
Haflah Khotmil Qur’an tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Al-Qur’an Al Amin Pabuwaran bertempat di halaman parkiran pesantren pada 27 November 2021, tema yang diangkat adalah “Bersama Al Qur’an Raih Mimpi dengan Cinta NKRI”. Acara digelar dengan sederhana namun sangat membawa banyak barokah bagi para santri dan tamu yang hadir karena dirawuhi oleh beliau KH. Zuhrul Anam Hisyam dari Leler dan KH. Muhammad Jawis Masruri Nawawi dari Bantul, Yogyakarta.
Berbagai persiapan dilakukan guna lancarnya acara Haflah Khotmil Qur’an, persiapan tersebut berupa simaan bin nadzri 30 juz dan simaan bil ghoib juz amma yang dilaksanakan sejak tanggal 07-17 November 2021 dengan sistem berkelompok dan disimak oleh teman sekelompok namun dari panitia juga menganjurkan kepada santri yang lainnya untuk ikut menyimak. Selanjutnya ada simaan bil ghoib 30 juz yang dilaksanakan dari tanggal 22-24 November yang dibuka oleh beliau Gus Syafiq Muqoffi menantu Abah Mukti.
Gambar 2. Kegiatan Simaan
Simaan merupakan tradisi membaca dan mendengarkan pembacaan Al-Qur'an. Simaan dilakukan agar para penghafal Al-Qur'an dapat melancarkan bacaannya dan bagi penyimak dapat belajar bagaimana cara membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar serta mendapatkakan pahala seperti pembaca Al-Qur'an. Kegiatan simaan juga mampu meningkatkan kecintaan kita terhadap Al-Qur'an dan memperkuat ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Hasil dari kegiatan simaan ini, diharapkan mampu menjadi motivasi bagi seluruh santri agar tergerak hatinya dan berminat menjadi penghafal Al-Qur'an. Gus Syafiq Muqoffi pernah mengatakan bahwa "Penyimak Al-Qur'an akan diberikan pahala sama seperti orang yang membaca Al-Qur'an" sehingga para santri dianjurkan untuk melestarikan budaya simaan, agar dapat saling belajar dan diharapkan mendapatkan keberkahan dari acara tersebut.
Gambar 3. Penampilan Panggung Gembira
Selain persiapan ada juga rangkaian acara menuju puncak acara yaitu Haflah Khotmil Qur’an yang telah terlaksana pada tanggal 15 November 2021 dengan lancar dan sangat meriah, momen tersebut tentu menjadi hiburan tersendiri bagi para santri khususnya karena bukan hanya menambah semangat namun juga menambah pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan. Rangkaian acara menuju Haflah Khotmil Qur’an diantaranya adalah lomba-lomba seperti lomba solo song dan lomba debat antar santri, kemudian ada panggung gembira pada 25 November yang dimeriahkan dengan penampilan perwakilan santri dan para finalis lomba. Tidak cukup sampai disitu, rangkaian acara dilanjutkan pada malam selanjutnya dengan bershalawat bersama grup Al Banjari Sukarol Munsyid dari Mojokerto Jawa Timur. Acara berlangsung sangat khidmat dan meriah. Warga sekitar pondok dan para alumni turut andil dalam acara tersebut. Bahkan, ada pengunjung yang dari luar Banyumas.
Gambar 4. Kegiatan Al Amin Bersholawat
Seluruh pengujung terlihat sangat antusias untuk melantunkan shalawat bersama dengan saling bersahutan dari segala arah. Lantunan sholawat yang sangat merdu dan indah mampu membius suasana di malam itu. Meski hujan membasahi halaman PPQ Al Amin Pabuwaran, namun pengunjung tetap tenang dan khidmat mengikuti bacaan sholawatnya. Puncaknya ketika sang vokal Cak Fandi mengajak para santri menyalakan flashlight handphone dengan menggerakkannya ke arah kanan dan kiri secara bersamaan diiringi shalawat Man Ana, parkiran pesantren yang terlihat ramai karena dekorasi panggung layaknya pelaminan pengantin menjadi lebih aesthetic karena pancaran flashlight yang terlihat seperti cahaya dalam temaram malam. Suasana malam itu terlihat lebih bermakna ketika Cak Fandi berpesan kepada para santri "untuk para santri sebaiknya tetap tinggal di pondok, selalu semangat dan rajin dalam mencari ilmu. Apabila dalam pesantren mendapatkan penyakit maka insyaAllah penyakit tersebut merupakan wasilah untuk menghapus dosa-dosa yang pernah dilakukan selama hidup dan menjadikan berkahnya para santri dalam mencari ilmu di pondok." Jadi, tetap semangat ya.. Jangan mudah mengeluh, karena usaha tidak pernah menghinati hasil.
Gambar 5. Prosesi Khataman
Hari Sabtu, 27 November 2021, sampailah pada acara yang sangat dinanti para santri, khususnya para khotimin dan khotimat peserta khataman yaitu malam Haflah Khotmil Qur’an Pondok Pesantren Al-Qur’an Al Amin Pabuwaran tahun 2021. Megahnya dekorasi panggung, silaunya sorot lighting, dan jepretan kamera yang terkadang membuat mata berkedip karena flash nya yang menyala tanpa aba-aba. Semua itu adalah saksi bisu tercapainya sebuah impian dari sekian perjuangan yang tidak ternilai, latihan yang terkadang membuat letih dan membuat mulut menggerutu ternyata memberikan hasil yang sangat memuaskan, mungkin itu adalah bagian penting, namun yang terpenting adalah pengamalan setelah penghafalan. Dawuh Abah Mukti “Orang yang mencari ilmu itu lebih baik daripada orang yang mengerjakan solat 100 rakaat tapi kosong (tanpa ilmu)”. Syahadah sudah berada pada pemiliknya masing-masing, maka akan lebih baik jika lantunan doa dan rangkaian nasihat diberikan kepada para santri bukan hanya khotimin dan khotimat, juga untuk para tamu yang hadir. Prosesi khataman telah selesai, selanjutnya ada lantunan ayat suci Al Qur’an oleh ustadz Ali Mas’ud, terdengar begitu indah dengan suara yang menggemakan telinga. Kemudian tahlil yang dipimpin oleh beliau KH. Jawis yang sangat khidmat, hingga tanpa disadari air mata sampai diujung pelupuk dan menetes karena bersyukur bisa berdoa bersama para ulama.
Gambar 6. Tausiyah Gus Anam
Paling dinanti adalah nasihat beliau KH. Zuhrul Anam Hisyam pengasuh Pondok Pesantren At Taujieh yang merupakan salah satu menantu Mbah Maimoen Zubair, busananya yang sederhana menggambarkan seorang yang begitu ta’dim terhadap ilmu. Pembawaannya yang berwibawa membuat siapa saja segan untuk menatapnya, ketika beliau sudah berbicara maka seolah telinga sudah siap siaga menangkap dawuhnya untuk disimpan didalam sanubari dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Syaratnya mencari ilmu itu ada 6, cerdas, semangat, sabar, biaya, petunjuk guru, dan waktu yang lama.” Dawuh Gus Anam, Pesan tersebut yang begitu melekat pada diri para santri, seharusnya tidak hanya melekat namun juga diamalkan agar ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat. Beliau juga menyampaikan "Belajarlah dengan tekun, namun jangan sampai mengganggu ibadah dan beribadahlah dengan rajin, namun jangan sampai mengganggu waktu belajarnya." Khataman hanya akan menjadi sebuah formalitas diatas pentas yang tercantum dalam selembar kertas jika tidak mampu memberi manfaat bagi diri sendiri atau orang lain, namun dari khataman akan memberikan ikhlas jika ilmu yang diperoleh dibalas dengan beribu welas dari Allah SWT.
Redaktur : Sarah Atika Rahma, Nur Fitria Aziz
Kunjungi media sosial kami :
Website : alaminkominfo.blogspot.com
Instagram : @ppqalaminpabuwaran
https://www.instagram.com/ppqalaminpabuwaran
Youtube : Ppq Al-Amin Pabuwaran
https://s.id/ppqalaminpabuwaran
Facebook Fans Page : Ppq Al-Amin Pabuwaran
https://www.facebook.com/ppqalaminpabuaran/