Selamat Datang

Di Pusat Laman Media

Pondok Pesantren Al-Qur'an Al- Amin Paburan

Purwokerto Utara - Banyumas

Jawa Tengah

Minggu, 02 Februari 2020

Biografi dan Sejarah Berdirinya NU

     KH. Hasyim Asy'ari lahir pada tanggal 10 April 1875, di Desa Gedang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Beliau merupakan anak ketiga dari sebelas bersaudara. Ayahnya bernama Asy'ari, sedangkan Ibunya bernama Halimah. Beliau merupakan pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi massa Islam terbesar di Indonesia. Beliau juga merupakan seorang ulama dan sekaligus pemimpin dari Pondok Pesantren Tebuireng. Sejak umur 14 tahun, beliau telah mendapat banyak wejangan serta pengajaran tentang ilmu agama langsung dari ayah dan kakek beliau. Berbagai motivasi besar beliau dapatkan dari kalangan keluarga, serta minat dalam menuntut ilmu yang beliau miliki, membuat KH. Hasyim Asy'ari muda tumbuh menjadi seorang yang sangat pandai. 

     Ketika usia 15 tahun, beliau berkelana mencari ilmu ke pesantren lain. Hal ini dilakukan karena beliau merasa belum cukup menimba ilmu yang diterima sebelumnya. Beberapa pesantren yang beliau singgahi antara lain: Pesantren Wonokoyo (Probolinggo), Pesantren Langitan (Tuban), Pesantren Trenggilis (Semarang), Pesantren Siwalan, dan Pesantren Panji (Sidoarjo). Pada tahun 1892, KH. Hasyim Asy'ari menunaikan ibadah Haji sekaligus menimba ilmu kepada Syech Ahmad Khatib dan Syech Mahfudh At-Tarmisi, merupakan guru dibidang hadist. Ketika pulang, beliau menyempatkan diri untuk singgah ke Johor, Malaysia. Di sana beliau mengajar kepada para santri sampai tahun 1899.


     KH. Hasyim Asy'ari mendirikan Pondok Pesantren di Tebuireng yang kelak menjadi pesantren terbesar dan terpenting di tanah jawa pada abad ke-20. Mulai tahun 1900, beliau memosisikan Pesantren Tebuireng menjadi pusat pembaharuan bagi pengajaran Islam tradisional.

     Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia. Sejarah hari lahir NU terjadi 94 tahun silam, tepatnya tanggal 31 Januari 1926. Pendirian NU digagas para kiai ternama dari Jawa Timur, Madura, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, yang menggelar pertemuan di kediaman K.H. Wahab Chasbullah di Surabaya.


     Selain K.H. Wahab Chasbullah, pertemuan para kiai itu juga merupakan prakarsa dari K.H. Hasyim Asy’ari. Yang dibahas pada waktu itu adalah upaya agar Islam tradisional di Indonesia dapat dipertahankan. Maka, dirasa perlu dibentuk sebuah wadah khusus. 

     Sebenarnya, upaya semacam itu sudah dirintis Kiai Wahab jauh sebelumnya. Bersama K.H. Mas Mansur, seperti ditulis Ahmad Zahro dalam buku Tradisi Intelektual NU: Lajnah Bahtsul Masail 1926-1999 (2004), Kiai Wahab mendirikan Nahdlatul Wathan yang artinya “kebangkitan tanah air" pada 1914. Martin van Brulnessen dalam buku berjudul NU: Tradisi, Relasi-relasi Kuasa, Pencarian Wacana Baru (1994) menyebut bahwa, boleh dibilang, Nahdlatul Wathan merupakan sebuah lembaga pendidikan agama bercorak nasionalis moderat pertama di Nusantara.

     Berdirinya Nahdlatul Ulama tak bisa dilepaskan dengan upaya mempertahankan ajaran ahlus sunnah wal jamaah (aswaja). Ajaran ini bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’(keputusan-keputusan para ulama’sebelumnya) dan Qiyas (kasus-kasus yang ada dalam cerita Al-Qur’an dan Hadits) 
      



Tim Blogspot Kominfo Al-Amin
Sabtu, 1 Februari 2020

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 comments:

Posting Komentar

Contact Me

Cari Blog Ini

Link list

Mengenal Tokoh Ulama

Mengenal Sosok Mbah Kiai Abuya Dimyati

Alangkah ruginya kita apalagi kalangan kaum santri apabila tidak mengenal ulama ini. Ulama yang terkenal memiliki kharismatik dan namanya...

Pengikut

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman

Adress/Street

Jalan H.R Boenyamin Gg Gunung Sumbing No 13. A Pabuaran Purwokerto Utara

Phone number

********

Website

www.alaminkominfo.blogspot.com